Kebudayaan Dongson dan Kaitannya dengan Etnis Melayu

Padma Astuti

Sebagai sebuah peradaban kuno, Kebudayaan Dongson telah meninggalkan warisan yang kaya akan budaya dan sejarahnya. Banyak peneliti dan ahli sejarah telah meneliti kebudayaan ini dan mencoba untuk memahami asal-usul serta pengaruhnya terhadap peradaban lainnya, termasuk etnis Melayu.

1. Kebudayaan Dongson

Kebudayaan Dongson adalah peradaban kuno yang berkembang di wilayah Dongson (sekarang Vietnam) pada kurun waktu sekitar abad ke-4 hingga abad ke-1 SM. Peradaban ini terkenal dengan kemahiran mereka dalam pembuatan logam, terutama benda-benda seperti perunggu, tembaga, dan perak. Masyarakat Dongson juga terkenal dengan keterampilan arsitektur, pertanian, dan keahlian maritim mereka.

2. Ciri Kebudayaan Dongson

Terdapat beberapa ciri khas yang digunakan untuk mengidentifikasi kebudayaan Dongson. Yang paling menonjol adalah goong-drum, yaitu drum besar dari perunggu dengan hiasan pahatan yang indah. Selain itu, mereka juga menggunakan kapak dan pisau dari logam, serta menghasilkan berbagai barang seni seperti ukiran kayu, patung, dan perhiasan.

3. Hubungan dengan Etnis Melayu

Dalam penelitian sejarah yang dilakukan, terdapat banyak bukti yang menghubungkan Kebudayaan Dongson dengan etnis Melayu. Meskipun peradaban Dongson terletak di wilayah yang sekarang disebut Vietnam, namun terdapat kemungkinan hubungan budaya antara Dongson dan etnis Melayu melalui jalur perdagangan dan migrasi.

a. Bukti arkeologis

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara peradaban Dongson dengan masyarakat pesisir di wilayah yang sekarang disebut Semenanjung Melayu. Ditemukan artefak seperti goong-drum yang serupa dengan yang digunakan dalam kebudayaan Dongson, di samping juga ditemukan artefak lain yang menunjukkan pengaruh Dongson dalam pembuatan alat-alat logam.

BACA JUGA:   Kebudayaan adalah Segala Hasil Karya, Rasa, dan Cipta Masyarakat

b. Kesamaan budaya

Selain bukti arkeologis, terdapat juga kesamaan budaya yang mencolok antara peradaban Dongson dan etnis Melayu. Keduanya memiliki keahlian maritim yang tinggi, baik dalam hal teknologi perahu maupun aktivitas perdagangan. Mereka juga memiliki keterampilan pertanian yang maju dan menerapkan sistem pertanian basah seperti cara bercocok tanam padi.

c. Perdagangan dan migrasi

Hubungan perdagangan yang aktif antara peradaban Dongson dan masyarakat pesisir Semenanjung Melayu menjadi faktor penting dalam penyebaran kebudayaan dan pengaruh Dongson. Jalur perdagangan maritim di Laut Cina Selatan menjadi jembatan bagi pertukaran budaya dan ide-ide antara kedua wilayah tersebut. Selain itu, migrasi juga menjadi faktor penting dalam penyebaran kebudayaan Dongson ke wilayah-wilayah lain, termasuk etnis Melayu.

4. Kesimpulan

Secara keseluruhan, terdapat banyak bukti dan kesamaan yang mengindikasikan bahwa kebudayaan Dongson berpengaruh pada etnis Melayu. Melalui perdagangan, migrasi, dan pertukaran budaya, hubungan antara Dongson dan etnis Melayu terjalin dalam aspek kehidupan seperti seni, teknologi, dan pertanian. Meskipun tidak dapat dipastikan dengan pasti, penelitian dan bukti yang ada menunjukkan bahwa Dongson merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kebudayaan etnis Melayu.

Also Read

Bagikan: