Zaman Kebudayaan Ngandong dan Pacitan

Padma Astuti

Kebudayaan Ngandong dan Pacitan adalah dua kebudayaan yang termasuk dalam zaman Prasejarah di Indonesia. Zaman Prasejarah adalah periode sebelum masyarakat mengenal tulisan dan tidak ada catatan tertulis tentang kehidupan manusia pada masa itu. Kedua kebudayaan ini memiliki perbedaan dalam aspek-aspek tertentu, namun keduanya membawa pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan manusia pada zaman itu.

Kebudayaan Ngandong

Kebudayaan Ngandong berasal dari Penemuan Situs Ngandong di daerah Ngandong, Jawa Tengah. Situs ini ditemukan pada tahun 1931 dan secara umum diketahui sebagai tempat tinggal manusia purba pada masa Pleistosen Akhir atau Zaman Es. Sejumlah fosil manusia, seperti Homo erectus atau Manusia Pithecanthropus Ngandongensis, serta fosil hewan purba seperti gajah purba dan badak purba, ditemukan di situs ini.

Kebudayaan Ngandong diperkirakan eksis antara sekitar 180.000 hingga 20.000 tahun yang lalu. Para peneliti meyakini bahwa manusia Ngandong hidup sebagai pemburu-pengumpul yang menggunakan alat-alat batu untuk bertahan hidup. Mereka memanfaatkan alat-alat ini untuk berburu hewan purba, mengumpulkan makanan di sekitar mereka, serta mungkin digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan Pacitan berasal dari Situs Penemuan Ngandong Pacitan di Pacitan, Jawa Timur. Situs ini ditemukan pada tahun 2002 dan diyakini sebagai tempat tinggal manusia pada masa Pleistosen Akhir atau Zaman Es. Sejumlah fosil manusia purba, seperti Homo sapiens atau manusia modern awal, serta artefak dari batuan seperti kapak genggam dan batu tangan, ditemukan di situs ini.

Kebudayaan Pacitan diperkirakan eksis antara sekitar 18.000 hingga 8.000 tahun yang lalu. Para peneliti meyakini bahwa manusia Pacitan hidup sebagai pemburu-pengumpul yang juga menggunakan alat-alat batu untuk bertahan hidup. Mereka memanfaatkan alat-alat ini untuk berburu hewan, mengumpulkan makanan, serta melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

BACA JUGA:   Kebudayaan Pacitan dan Ngandong Sebagai Representasi Kebudayaan Zaman

Zaman Prasejarah

Zaman Prasejarah meliputi periode waktu yang cukup lama sebelum adanya tulisan, sejarah tertulis, dan catatan sejarah yang terdokumentasi. Pada masa ini, manusia hidup dalam kelompok yang bersifat nomaden, bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain seiring dengan perpindahan sumber daya dan musim. Mereka mengandalkan alam sebagai sumber kehidupan utama mereka, baik dalam hal makanan, perumahan, maupun peralatan.

Perkembangan Zaman Prasejarah

Pada zaman Prasejarah, manusia telah mencapai banyak pencapaian penting dalam peradaban mereka. Mereka mulai menggunakan alat-alat sederhana, seperti batu, tulang, dan kayu, untuk membuat alat-alat dan senjata. Selain itu, mereka juga mulai menghuni gua-gua, membuat lukisan dinding, dan menggunakan teknik memasak untuk memasak makanan mereka. Semua ini menunjukkan adanya perkembangan budaya dan kehidupan sosial yang lebih kompleks pada masa itu.

Kesimpulan

Kebudayaan Ngandong dan Pacitan termasuk dalam zaman Prasejarah, periode sebelum adanya tulisan dan sejarah tertulis. Kedua kebudayaan ini memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, seperti fosil manusia yang ditemukan dan jenis alat yang digunakan. Namun, keduanya membawa pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan manusia pada masa itu. Kebudayaan Ngandong dan Pacitan menjadi bukti penting dari potret kehidupan manusia purba di Indonesia dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya kita saat ini.

Also Read

Bagikan: