Pendahuluan
Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan dan kebudayaan Indonesia, memberikan definisi kebudayaan yang mendalam dan berpengaruh. Beliau mengartikan kebudayaan tidak hanya sebagai karya estetis tetapi juga sebagai nilai, norma, dan cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kebudayaan Menurut Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah warisan budaya yang diterima dari nenek moyang yang mencakup adat istiadat, kesenian, bahasa, dan nilai-nilai masyarakat.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika
Ki Hajar Dewantara menekankan konsep "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Ini menunjukkan pentingnya persatuan dalam keberagaman dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai sumber kekayaan budaya.
Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam konteks pendidikan, Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa kebudayaan harus diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai kebudayaan.
Peran Keluarga dan Masyarakat
Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan. Nilai-nilai kebudayaan harus diajarkan dan dipraktikkan sejak dini di lingkungan keluarga.
Teori TRIKON
Ki Hajar Dewantara mengembangkan teori TRIKON yang meliputi pengembangan kebudayaan secara kontinyu, konvergen, dan konsentris, yang berarti kebudayaan asli harus terus menerus dimunculkan, dipadukan dengan kebudayaan asing secara selektif, dan menyatu dengan kebudayaan dunia sambil tetap mempertahankan kepribadian bangsa.
Pendidikan Taman Siswa
Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai wahana pendidikan yang merangkul kebudayaan kebangsaan dan mengarahkannya ke kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman.
Artikel ini telah menguraikan pandangan Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan dengan detail dan relevansi dari berbagai sumber. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi sumber yang tercantum di bawah ini.
: Geograf
: OERBAN