Di sebuah desa kecil yang terletak di tepi pantai, hiduplah seorang ibu bernama Siti. Ia adalah seorang janda yang memiliki satu orang putra, Rudi, yang berusia delapan tahun. Setiap hari, Siti bekerja keras mencari nafkah dengan menjual kerupuk di pasar. Meskipun hidup mereka sederhana, Siti selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Suatu pagi, Rudi bangun dengan semangat yang berapi-api. Ia mengajak ibunya untuk pergi ke laut. "Ibu, kita sudah lama tidak ke pantai! Aku ingin melihat ombak dan bermain pasir," ujarnya penuh harap. Mendengar permintaan putranya, Siti tersenyum. Namun, ia juga merasa terbebani dengan pekerjaan yang menanti. Ia tahu, dengan menjual kerupuk, mereka bisa mendapatkan uang untuk makan.
Tetapi melihat wajah Rudi yang ceria, hatinya lembut. "Baiklah, Rudi. Kita pergi sejenak ke laut," Siti akhirnya setuju. Mereka berangkat dengan menggunakan sepeda tua milik Siti. Selama perjalanan, kegembiraan Rudi tidak dapat dibendung. Ia terus berbicara tentang apa yang ingin dilakukannya di pantai: bermain bola, mencari kerang, dan berlari di sepanjang bibir pantai.
Sesampainya di pantai, Rudi langsung berlari menyambut ombak yang menggulung perlahan. Siti mengikuti di belakang dengan senyum di wajahnya. Ia merasakan angin laut yang segar, yang meskipun sejenak menghapus rasa lelahnya. Di sana, Rudi berlarian, melompat-lompat, dan tertawa senang saat ombak menyentuh kaki kecilnya. Ia tak peduli bahwa sepatunya mungkin akan basah.
Setelah beberapa saat bermain, Rudi menemui sebatang tongkat dan mulai menggambar di pasir. "Ibu, lihat! Aku menggambar rumah kita!" teriak Rudi riang. Siti melangkah mendekat, melihat goresan-goresan yang dibuat anaknya. Dalam hati, ia merasa bangga sekaligus haru. Rumah yang digambarkan Rudi adalah gambaran sederhana, tetapi itu adalah simbol dari cinta dan kebersamaan mereka.
Menyaksikan Rudi yang begitu bahagia, Siti mulai melupakan sejenak beban hidupnya. Ia duduk di atas pasir, mengawasi anaknya bermain. Kenangan tentang masa-masa ketika suaminya masih ada, ketika mereka bertiga menghabiskan waktu di pantai, muncul kembali. Siti teringat senyuman suaminya yang cerah saat mereka bersama. Air matanya tiba-tiba ingin jatuh, tetapi ia menahannya.
Waktu berlalu begitu cepat. Matahari mulai terbenam, menampilkan warna-warna oranye dan merah yang indah di langit. Rudi, yang tak kunjung lelah, terlihat asyik mencari kerang di tepi pantai. Ia dikelilingi oleh teman-teman baru yang juga datang bermain. Siti tersenyum sambil melihat putranya berinteraksi dan bersenang-senang. Ia merasa lega, melihat Rudi tumbuh menjadi anak yang ceria dan penuh semangat.
Setelah puas bermain, Rudi datang kepada ibunya dengan kerang-kerang kecil yang berhasil ia kumpulkan. "Ibu, aku akan membuat kalung dari kerang ini untukmu," ujarnya dengan mata berbinar. Siti merasa hati ini semakin hangat mendengar ungkapan Rudi. "Terima kasih, sayang. Itu adalah hadiah terbaik yang ibu bisa terima," balasnya sambil mengelus kepala anaknya.
Akhirnya, saat malam tiba, mereka memutuskan untuk pulang. Meskipun lelah, Siti merasa bahagia. Perjalanan ke pantai itu memberi mereka waktu berkualitas, menguatkan ikatan antara ibu dan anak. Dalam perjalanan pulang, Rudi terus bercerita tentang semua hal yang ia lihat dan bermain. Suara gelombang laut seolah menemani langkah mereka pulang, menandai hari yang indah dan penuh makna.
Sesampainya di rumah, Siti dan Rudi duduk bersama. Mereka menikmati sepiring kerupuk yang masih tersisa sambil bercerita tentang pengalaman hari itu. Rudi menunjukkan kerang-kerang yang ia kumpulkan dan menjelaskan betapa uniknya masing-masing. Siti mendengarkan dengan penuh perhatian, berusaha melestarikan setiap momen kebersamaan itu dalam ingatannya.
Hari itu mengajarkan mereka bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, momen-momen sederhana seperti pergi ke laut dapat menjadi sumber kebahagiaan dan kenangan yang tak terlupakan. Siti berjanji kepada diri sendiri untuk lebih sering meluangkan waktu bersama Rudi, karena ia sadar bahwa cinta dan perhatian yang mereka miliki adalah harta yang paling berharga.
https://www.youtube.com/watch?v=