Budaya Non Benda yang Berasal dari Kalimantan Timur: Hiasan Gigantara

Victoria Suryatmi

Hiasan Gigantara adalah salah satu budaya non benda yang berasal dari Kalimantan Timur. Budaya ini merupakan perpaduan antara seni ukir kayu dan seni kerajinan tangan yang unik dan khas. Hiasan Gigantara biasanya digunakan sebagai hiasan dinding atau pajangan di rumah-rumah adat suku Dayak di daerah Kalimantan Timur.

Latar Belakang Budaya Hiasan Gigantara

Hiasan Gigantara memiliki sejarah yang cukup panjang dan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, Hiasan Gigantara memiliki kekuatan magis dan melambangkan hubungan antara dunia manusia dengan dunia roh.

Karakteristik Budaya Hiasan Gigantara

Hiasan Gigantara umumnya terbuat dari kayu yang diukir dengan motif-motif yang mendalam dan sarat makna. Motif-motif yang digunakan dalam Hiasan Gigantara meliputi gambaran binatang seperti burung, ular, dan harimau, serta gambaran manusia yang melambangkan roh nenek moyang atau hantu. Selain itu, motif-motif alam seperti daun, bunga, dan pohon seringkali juga digunakan dalam hiasan ini.

Proses Pembuatan Hiasan Gigantara

Pembuatan Hiasan Gigantara memerlukan keterampilan dan keahlian yang tinggi. Proses pembuatannya dimulai dengan memilih kayu yang baik dan berkualitas. Kayu yang umumnya digunakan adalah kayu ulin, kayu jati, atau kayu damar. Setelah itu, kayu dipotong dan diukir dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti pahat dan gergaji.

Setelah diukir, hiasan tersebut kemudian diberi sentuhan warna menggunakan cat alami yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti tanah liat atau pigmen tumbuhan. Hal ini bertujuan untuk memberi kesan yang lebih hidup dan mempertahankan nuansa alami dari kayu tersebut.

BACA JUGA:   Unsur Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat

Makna dan Penggunaan Hiasan Gigantara

Hiasan Gigantara memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Hiasan ini digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dunia roh, sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan kepercayaan akan perlindungan dari roh nenek moyang.

Pada umumnya, Hiasan Gigantara ditempatkan di rumah adat suku Dayak sebagai bagian dari upacara adat dan ritual keagamaan. Hiasan ini juga sering digunakan sebagai hiasan dinding di tempat-tempat umum seperti rumah ibadah, aula, atau pusat kegiatan budaya.

Preservasi dan Pelestarian Hiasan Gigantara

Seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, Hiasan Gigantara semakin langka dan sulit ditemui. Oleh karena itu, upaya pelestarian budaya ini perlu dilakukan agar tidak punah dan dapat terus dikenal oleh generasi mendatang.

Satu langkah dalam pelestarian Hiasan Gigantara adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Selain itu, pemerintah dan berbagai lembaga terkait juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian Hiasan Gigantara, seperti dengan mengadakan pameran seni, mendukung pelatihan keterampilan, dan menggali potensi wisata budaya di Kalimantan Timur.

Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan budaya Hiasan Gigantara dapat tetap hidup dan menjadi ciri khas yang membawa kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Timur.

Also Read

Bagikan: