Budaya non benda, juga dikenal sebagai budaya immaterial, adalah kumpulan pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, praktik, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi tanpa berwujud dalam bentuk fisik. Di Kalimantan Selatan (Kalsel), terdapat banyak budaya non benda yang merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa contoh budaya non benda di Kalsel yang menarik untuk dijelajahi:
-
Larung Sesaji Kaharingan: Larung Sesaji Kaharingan adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Kaharingan di Kalsel sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur mereka. Dalam ritual ini, masyarakat membawa sesaji atau persembahan berupa makanan, buah-buahan dan bunga ke sungai atau danau terdekat. Mereka memercikkan air ke udara sambil mendoakan keselamatan, kesejahteraan, dan kelancaran hidup mereka. Ritual ini diyakini dapat menjaga keseimbangan alam dan memberikan keberuntungan kepada masyarakat.
-
Tari Banjar: Tari Banjar merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang berkembang di Kalsel. Tari ini sering kali dilakukan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, festival, dan upacara adat. Tari Banjar menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar, seperti aktivitas pertanian, berlayar, berburu, dan mengangkat hasil bumi. Gerakan tari yang elegan dan pakaian yang indah menjadi aspek penting dalam Tari Banjar, yang menggambarkan keanggunan dan keindahan budaya Kalsel.
-
Pantun Banjar: Pantun Banjar adalah bentuk puisi lisan yang juga merupakan bagian dari budaya non benda di Kalsel. Pantun Banjar sering kali digunakan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, syukuran, dan pengantin baru. Pantun ini biasanya berisi nasihat, hiburan, atau ucapan selamat untuk membuat suasana menjadi lebih hidup dan meriah. Pantun Banjar juga dianggap sebagai bagian penting dari warisan budaya Banjar dan terus dilestarikan hingga kini.
-
Seni Kerajinan Anyaman: Seni kerajinan anyaman juga merupakan salah satu bentuk budaya non benda yang penting di Kalsel. Masyarakat Kalsel telah mengembangkan keterampilan anyaman dari berbagai bahan alami seperti bambu, rotan, dan ijuk. Seni kerajinan anyaman ini bisa ditemukan dalam bentuk tikar, tas, dan anyaman lainnya. Proses pembuatan kerajinan anyaman ini membutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus. Selain menjadi barang dagangan, kerajinan anyaman juga menggambarkan keindahan dan kearifan lokal masyarakat Kalsel.
-
Lagu Daerah: Lagu daerah merupakan bagian penting dari budaya non benda di Kalsel. Lagu-lagu daerah ini merefleksikan identitas dan kehidupan masyarakat setempat. Lagu-lagu daerah Kalsel umumnya mengangkat tema alam, kehidupan sehari-hari, serta kearifan lokal. Beberapa lagu daerah yang terkenal di Kalsel antara lain "Gandong", "Batang Belang", dan "Sintang Ke Hulu".
Budaya non benda di Kalsel merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui berbagai praktik dan tradisi ini, masyarakat Kalsel dapat menjaga jati diri dan kekayaan budaya mereka. Budaya non benda tidak hanya mencerminkan sejarah dan identitas lokal, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan sosial dan membangun identitas kolektif dalam masyarakat Kalsel.