Kebudayaan Jepang memiliki beragam aspek yang unik dan menarik, termasuk di dalamnya adalah kebudayaan yang diikuti oleh pria bertubuh gendut. Dalam masyarakat Jepang, kategori ini dikenal dengan sebutan "futachimaru", yang secara harfiah berarti "lingkaran dua kali lipat". Meskipun masyarakat Jepang cenderung mengikuti tren kebugaran dan menjaga tubuh yang atletis, terdapat subkultur yang secara khusus mengkhususkan diri pada kehidupan dan gaya hidup para pria bertubuh gendut.
1. Gaya Berpakaian
Salah satu aspek penting dari kebudayaan pria bertubuh gendut di Jepang adalah gaya berpakaian mereka. Mereka memilih pakaian yang nyaman dan terkadang menyiramkan unsur-unsur humor dan kreativitas. Pakaian yang biasa digunakan adalah yukata atau jubah kimono longgar, yang memberikan kenyamanan dan memberikan kesan yang elegan. Selain itu, mereka juga sering menggunakan pakaian berdesain lucu atau karakter kartun populer, seperti Hello Kitty atau Doraemon.
2. Grup Hobi dan Kolektif
Pria bertubuh gendut di Jepang sering membentuk grup hobi atau kolektif dengan minat yang sama. Ini termasuk grup yang mencari makanan enak dan restoran ramen, kelompok pecinta anime dan manga, serta klub olahraga atau kegiatan fisik yang cocok bagi orang yang tidak memiliki tubuh yang atletis. Grup-grup ini memberikan dukungan sosial dan kesempatan untuk bertemu dengan pria lain yang menghadapi hal yang sama.
3. Acara Khusus
Di Jepang, terdapat acara-acara yang ditujukan untuk pria bertubuh gendut, seperti festival khusus dan pertemuan komunitas. Beberapa festival ini mengadakan kompetisi makan atau kompetisi kostum yang melibatkan pria bertubuh gendut. Acara ini menjadi platform untuk melestarikan kebudayaan dan mempromosikan penerimaan terhadap tubuh yang beragam.
4. Media dan Selebriti
Media Jepang juga memberikan perhatian pada pria bertubuh gendut dengan adanya selebriti dan karakter dalam manga dan anime yang menggambarkan kehidupan mereka. Beberapa selebriti bertubuh gendut telah menjadi ikon populer dalam dunia hiburan Jepang dan memiliki penggemar yang setia. Hal ini memberikan inspirasi dan dorongan bagi pria bertubuh gendut untuk merasa lebih diterima dan nyaman dengan penampilan mereka.
5. Budaya Makan
Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya makan memainkan peran penting dalam kehidupan pria bertubuh gendut di Jepang. Makanan menjadi salah satu aspek yang sangat dinikmati oleh kebudayaan ini. Mereka menikmati hidangan khas Jepang seperti ramen, sushi, dan makanan ringan tradisional yang sering kali kaya akan rasa dan tekstur. Beberapa restoran bahkan menyediakan porsi besar dan variasi hidangan untuk memenuhi selera pria bertubuh gendut.
Dalam kesimpulannya, kebudayaan Jepang menawarkan inklusivitas dan penerimaan terhadap pria bertubuh gendut melalui berbagai aspek kehidupan. Gaya berpakaian, grup hobi dan kolektif, acara khusus, media, dan budaya makan adalah beberapa contoh penting yang mendefinisikan kebudayaan mereka. Dengan adanya keberagaman ini, kehidupan pria bertubuh gendut di Jepang dapat diisi dengan kegembiraan, koneksi sosial, dan kepercayaan diri yang lebih baik.