Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Pulau Kalimantan yang kaya akan kebudayaan. Selain kebudayaan benda seperti senjata tradisional, alat musik, dan pakaian adat, Kalimantan Selatan juga memiliki kebudayaan non-benda yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakatnya. Kebudayaan non-benda ini meliputi tradisi, adat istiadat, bahasa, serta sistem kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi
Kalimantan Selatan memiliki beragam tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya. Salah satu tradisi terkenal di daerah ini adalah tradisi bakar batu. Tradisi ini dilakukan saat merayakan peristiwa penting seperti pernikahan, kelahiran, atau perayaan adat lainnya. Prosesi bakar batu melibatkan pemujaan leluhur, berdoa, dan memanggang makanan secara tradisional. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.
Adat Istiadat
Adat istiadat di Kalimantan Selatan juga menjadi bagian penting dari kebudayaan non-benda. Setiap suku di daerah ini memiliki adat istiadat yang khas. Misalnya, suku Banjar memiliki beberapa adat istiadat yang masih dijalankan hingga saat ini. Salah satunya adalah adat pantang larang saat menempuh kehamilan dan pasca melahirkan, yang dikenal sebagai adat lapu. Adat ini melarang ibu hamil dan melahirkan untuk makan beberapa jenis makanan tertentu demi menjaga kesehatan dan kebahagiaan ibu dan bayi.
Bahasa
Bahasa juga menjadi bagian penting dari kebudayaan non-benda di Kalimantan Selatan. Selain bahasa resmi Indonesia, daerah ini juga memiliki bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat setempat. Bahasa Banjar, misalnya, merupakan salah satu bahasa daerah yang paling umum digunakan di Kalimantan Selatan. Bahasa ini menjadi identitas budaya suku Banjar dan masih banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, upacara adat, dan hingga di media massa lokal.
Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan non-benda di Kalimantan Selatan. Banyak suku di daerah ini masih memegang teguh tradisi dan kepercayaan nenek moyang mereka. Misalnya, suku Dayak memiliki sistem kepercayaan yang beragam, seperti kepercayaan animisme dan penghormatan terhadap alam. Mereka mempercayai bahwa roh-roh ada di sekitar mereka dan mereka harus menjaga hubungan harmonis dengan alam untuk menjaga keseimbangan hidup.
Keseluruhan, kebudayaan non-benda di Kalimantan Selatan menyajikan keragaman tradisi, adat istiadat, bahasa, dan sistem kepercayaan yang diperlukan untuk menjaga dan melestarikan identitas budaya setempat. Kebudayaan ini menjadi penanda identitas suku-suku di Kalimantan Selatan dan memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.