Puisi tentang Tarian Tradisional

Ella Winarsih

Di antara suasana sore yang damai,
Sekelompok penari siap memulai,
Dengan baju berwarna cerah dan motif yang kaya,
Mereka merepresentasikan budaya yang tak tergantikan.

Langkah pertama menjejak lembut,
Alunan gamelan menggema di angkasa,
Setiap gerak membawa cerita,
Menyentuh jiwa yang menyaksikan dengan rasa.

Senja merona, cahaya temaram,
Senyuman tulus menghiasi wajah mereka,
Tangan melambai, menari dalam harmoni,
Mengisahkan sejarah, tradisi yang abadi.

Barisan penari berputar dengan anggun,
Menjalin ceritera dari generasi ke generasi,
Tari Kecak, Bali, atau mungkin Saman,
Setiap gerak menyatu, menciptakan simfoni.

Setiap ketukan membangkitkan semangat,
Di atas tanah leluhur yang penuh makna,
Mereka menari seakan tak kenal lelah,
Menjangkau hati setiap insan yang menyaksikannya.

Pakaian berwarna-warni bagai pelangi,
Kain tenun berkilau bak bintang di malam,
Aksesoris khas menambah pesona,
Tarian ini adalah jendela, menyajikan kebudayaan yang dalam.

Ritme dan lekuk, perpaduan seimbang,
Hasil karya tangan yang terampil dan penuh cinta,
Menyentuh keindahan, seolah mengatakan,
Bahwa seni adalah jiwa, dan tari adalah cerita.

Di ujung malam, saat saksi berdiri,
Penari berhenti, namun areal tetap hidup,
Kenangan akan tarian terukir di sanubari,
Sebuah perjalanan budaya yang terus berkutup.

Saat bepergian ke tempat yang jauh,
Tarian tradisional menyebar ke mana pun,
Menjadi jembatan antar budaya yang sama,
Menyatukan manusia, melalui gerakan dan bunyi yang harmoni.

Melalui setiap tarian, ada semangat membara,
Mewarisi sejarah dan nilai-nilai luhur,
Setiap penari adalah penjaga warisan,
Membawa cahaya kebudayaan, tiada tara.

https://www.youtube.com/watch?v=

BACA JUGA:   SMK Al Hadiriyah

Also Read

Bagikan: