1. Pendekatan Terhadap Hierarki
Indonesia
- Sistem hierarki dalam organisasi di Indonesia seringkali bersifat kaku.
- Pengambilan keputusan biasanya terpusat pada manajemen atas.
- Karyawan cenderung menunjukkan rasa hormat kepada atasan dan jarang mengungkapkan pendapat yang bertentangan.
Jepang
- Jepang juga memiliki hierarki yang kokoh, tetapi lebih menekankan pada kolektivisme.
- Keputusan sering kali diambil secara konsensus (ringi) di mana semua pihak terlibat dalam proses.
- Karyawan di Jepang diharapkan untuk menyampaikan pendapat, bahkan kepada atasan, dalam konteks diskusi yang konstruktif.
2. Jam Kerja dan Komitmen
Indonesia
- Jam kerja biasanya berkisar antara 8 hingga 9 jam sehari.
- Karyawan mungkin memprioritaskan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, sehingga ada lebih banyak fleksibilitas dalam jam kerja.
- Komitmen terhadap pekerjaan mungkin lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti gaji dan tunjangan.
Jepang
- Jam kerja di Jepang cenderung lebih panjang, dengan banyak karyawan yang bekerja antara 10 hingga 12 jam sehari.
- Budaya "karoshi" (kematian akibat kerja berlebihan) mencerminkan tingkat komitmen yang tinggi.
- Karyawan sering kali merasa terikat untuk bekerja lembur tanpa tambahan kompensasi, sebagai bentuk dedikasi.
3. Komunikasi
Indonesia
- Gaya komunikasi cenderung langsung tetapi tetap mematuhi norma-norma sopan santun.
- Menggunakan bahasa tubuh dan isyarat non-verbal yang kuat untuk menghindari perasaan seseorang.
- Feedback sering diberikan secara halus, dan menghindari konflik adalah hal yang umum.
Jepang
- Komunikasi di Jepang bisa sangat tidak langsung; banyak hal disampaikan secara implisit.
- Menekankan pada konteks dan menghindari pengungkapan langsung akan kritik.
- Puncak keberhasilan dalam komunikasi adalah kemampuan membaca situasi dan memahami perasaan orang lain (empat).
4. Pengembangan Karir
Indonesia
- Kesempatan untuk promosi biasanya didasarkan pada lama bekerja dan kesetiaan kepada perusahaan.
- Pendidikan formal terkadang lebih dihargai dibandingkan pengalaman kerja.
- Jaringan (networking) memainkan peran penting dalam pengembangan karir.
Jepang
- Di Jepang, proses promosi lebih sering berkaitan dengan performa jangka panjang dan kontribusi dalam tim.
- Pendidikan dari institusi ternama sangat dihargai, tetapi pengalaman dan prestasi dalam pekerjaan diutamakan.
- Nilai kerja tim dan kolaborasi menjadi kunci dalam pengembangan karir.
5. Nilai-Nilai Sosial
Indonesia
- Mengutamakan hubungan interpersonal (personal relationships) di tempat kerja.
- Masyarakat memiliki nilai ramah tamah, dan akulturasi budaya dapat mempengaruhi cara berbisnis.
- Budaya kerja cenderung dapat beradaptasi dengan perubahan lebih cepat.
Jepang
- Nilai disiplin dan ketepatan waktu sangat diutamakan.
- Kesetiaan terhadap perusahaan menjadi hal yang penting dan sering kali berorientasi pada perusahaan jangka panjang.
- Budaya kerja yang stabil dan tahan lama, membuat perubahan dalam organisasi cenderung lambat.
6. Penyelesaian Masalah
Indonesia
- Dalam menyelesaikan masalah, pendekatan sering kali lebih fleksibel dan kreatif.
- Karyawan mungkin menggunakan pendekatan yang pragmatis dan luas untuk menemukan solusi.
- Diskusi terbuka di antara rekan satu tim dilakukan, tetapi keputusan sering kali diratifikasi oleh atasan.
Jepang
- Penyelesaian masalah lebih analitis dan detail-oriented.
- Penggunaan teknik seperti "Five Whys" untuk mencari akar masalah sangat umum.
- Kerja sama tim sangat penting dalam menemukan solusi, dengan fokus pada konsensus sebelum pelaksanaan.
7. Motivasi Karyawan
Indonesia
- Karyawan lebih termotivasi oleh insentif finansial seperti bonus, tunjangan, dan fasilitas kerja.
- Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan juga sangat berpengaruh pada motivasi.
- Identifikasi dengan perusahaan dapat bervariasi, tergantung pada budaya organisasi.
Jepang
- Motivasi cenderung berasal dari rasa tanggung jawab dan loyalitas terhadap perusahaan.
- Dasar dari motivasi adalah pencapaian bersama dan kesuksesan kelompok.
- Program pengembangan yang berkelanjutan dan pelatihan internal juga menjadi fokus.
Dengan memahami perbedaan ini, organisasi di kedua negara dapat lebih baik dalam mengelola tim dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
https://www.youtube.com/watch?v=