Kebudayaan merupakan konsep yang luas dan kompleks yang telah didefinisikan oleh berbagai ahli dengan cara yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli:
1. Edward B. Tylor
Menurut Edward B. Tylor, seorang antropolog asal Inggris, kebudayaan adalah "suatu keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat." Definisi ini menunjukkan bahwa kebudayaan tidak hanya terbatas pada aspek material, tetapi juga mencakup unsur spiritual dan sosial.
2. Clifford Geertz
Clifford Geertz, seorang ahli antropologi budaya, mendefinisikan kebudayaan sebagai "sistem simbol dan makna." Ia berpendapat bahwa kebudayaan adalah cara manusia memberikan makna pada perubahan dan pengalaman melalui simbol-simbol. Geertz menekankan pentingnya interpretasi dalam memahami kebudayaan, serta peran simbol dalam komunikasi dan interaksi sosial.
3. Franz Boas
Franz Boas, seorang pelopor antropologi modern, mendefinisikan kebudayaan sebagai "struktur komprehensif yang berkembang di dalam konteks sosial." Ia berargumen bahwa kebudayaan harus dipahami dalam konteks sejarah dan geografis, serta menekankan pentingnya relativisme budaya, yaitu pengakuan bahwa sikap dan nilai budaya harus dilihat dalam konteks kebudayaan itu sendiri.
4. Paul Bohannan
Paul Bohannan mengartikan kebudayaan sebagai "pengaturan cara hidup yang terdiri dari prasangka, sikap, dan perilaku yang diwariskan dari generasi ke generasi." Dia menyoroti proses difusi budaya, yaitu penyebaran elemen budaya dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya, yang menjadikan kebudayaan bersifat dinamis dan terus berkembang.
5. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski, seorang antropolog utama dalam studi lapangan, mendefinisikan kebudayaan sebagai "sistem fungsi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia." Menurutnya, segala aspek kebudayaan, seperti adat, ritual, dan sistem ekonomi, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial manusia.
6. Sociologist Emile Durkheim
Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, melihat kebudayaan sebagai "penyusun ikatan sosial yang menciptakan solidaritas dalam masyarakat." Ia berfokus pada bagaimana nilai-nilai dan norma-norma budaya membentuk perilaku individu dan kelompok serta menciptakan kohesi sosial.
7. A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn
A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn dalam karya mereka “Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions” mendefinisikan kebudayaan dalam berbagai cara. Mereka menyimpulkan bahwa kebudayaan mencakup semua aspek pengalaman manusia, termasuk berpikir, merasakan, berperilaku, dan berinteraksi. Mereka juga menyoroti pentingnya unsur simbolik dalam kebudayaan yang membuatnya unik bagi setiap masyarakat.
8. Robert Redfield
Robert Redfield berpendapat bahwa kebudayaan adalah "organisasi yang dihasilkan dari interaksi antara manusia dengan lingkungan dan sesama manusia." Ia membedakan antara kebudayaan sederhana dan kompleks, memperhatikan hubungan antara kebudayaan dengan struktur sosial dan lingkungan.
9. Alfred K. Chanda
Alfred K. Chanda mendefinisikan kebudayaan sebagai "totalitas norma, nilai, dan praktik yang bertindak sebagai pedoman bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka." Ia menekankan pentingnya kebudayaan dalam membentuk identitas kolektif dan pemahaman bersama dalam suatu komunitas.
10. Edward Said
Edward Said, melalui perspektif pascakolonial, mendefinisikan kebudayaan sebagai "kompleksitas jaringan kekuatan yang membentuk persepsi dan identitas." Ia berargumen bahwa kebudayaan tidak hanya merupakan produk lokal tetapi juga berpengaruh oleh konteks global, menciptakan dinamika yang beragam dalam setiap kebudayaan.
Setiap definisi mencerminkan perspektif unik yang diambil oleh masing-masing ahli, dan menunjukkan betapa multidimensionalnya konsep kebudayaan.
https://www.youtube.com/watch?v=
https://www.youtube.com/watch?v=
https://www.youtube.com/watch?v=
https://www.youtube.com/watch?v=