Letak Geografis Suku Sunda

Clara Hassanah

Suku Sunda adalah salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Jawa Barat, Indonesia. Secara geografis, wilayah ini memiliki karakteristik yang unik dan beragam. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai letak geografis suku Sunda.

1. Lokasi

Suku Sunda terutama mendiami bagian barat Pulau Jawa. Wilayah ini meliputi:

  • Provinsi Jawa Barat
  • Provinsi Banten

Kota-kota besar yang menjadi pusat budaya dan ekonomi suku Sunda antara lain Bandung, Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Banten.

2. Batas Wilayah

Utara

  • Batas Utara: Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta. Di bagian utara, suku Sunda berhadapan langsung dengan Laut Jawa, sementara di barat lautnya terdapat DKI Jakarta.

Selatan

  • Batas Selatan: Samudera Hindia. Di selatan, suku Sunda dihadapkan pada Pantai Selatan yang berbatasan dengan Samudera Hindia, di mana terdapat beberapa daerah pariwisata terkenal seperti Pangandaran dan Ujung Genteng.

Timur

  • Batas Timur: Provinsi Jawa Tengah. Di bagian timur, wilayah suku Sunda dibatasi oleh Provinsi Jawa Tengah, termasuk daerah-daerah yang memiliki pengaruh budaya Jawa.

Barat

  • Batas Barat: Selat Sunda. Di sebelah barat, suku Sunda berbatasan dengan Selat Sunda, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

3. Topografi

Wilayah suku Sunda memiliki variasi topografi yang signifikan, terdiri dari:

  • Pegunungan: Terdapat rangkaian pegunungan yang membentang di wilayah ini, termasuk Gunung Galunggung, Gunung Ciremai, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak. Pegunungan ini berkontribusi pada keindahan alam dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut.

  • Lembah dan Dataran Tinggi: Beberapa daerah memiliki lembah subur yang sangat cocok untuk pertanian. Dataran tinggi seperti Bandung dan Lembang juga merupakan bagian penting dari kebudayaan dan ekonomi suku Sunda.

  • Pantai: Garis pantai di selatan yang berbatasan dengan Samudera Hindia juga merupakan tempat tinggal suku Sunda yang sebagian terlibat dalam kegiatan perikanan dan pariwisata.

BACA JUGA:   Biaya Masuk SD Salman Al Farisi Cibinong 2019

4. Iklim

Wilayah yang dihuni oleh suku Sunda umumnya memiliki iklim tropis dengan dua musim:

  • Musim Hujan: Biasanya berlangsung dari bulan November hingga Maret, di mana curah hujan cukup tinggi dan sangat mendukung pertanian.

  • Musim Kemarau: Terjadi dari bulan April hingga Oktober, dengan suhu yang cenderung lebih tinggi, tetapi tetap memberikan kelembapan yang cukup.

Kondisi iklim ini sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan dan budaya masyarakat Sunda.

5. Sumber Daya Alam

Wilayah suku Sunda kaya akan sumber daya alam. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Pertanian: Tanah subur di daerah dataran tinggi mendukung pertumbuhan tanaman padi, sayuran, dan buah-buahan. Suku Sunda dikenal dengan praktik pertanian yang tradisional namun efektif.

  • Perikanan: Dengan banyaknya pantai dan perairan, perikanan juga menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Sunda.

  • Hutan: Banyak area berbukit dan pegunungan yang merupakan hutan tropis, menjadi sumber kayu dan flora serta fauna yang beragam.

6. Kebudayaan dan Bahasa

Letak geografis ini juga mempengaruhi kebudayaan suku Sunda. Masyarakat Sunda memiliki beragam tradisi dan budaya lokal yang kaya, yang dipengaruhi oleh posisi geografis mereka. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Sunda, yang merupakan bahasa daerah dan memiliki banyak dialek tergantung pada lokasi.

Semua elemen tersebut menjadikan daerah suku Sunda unik dan beragam, dengan ciri khas yang tidak dimiliki oleh suku lain di Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: