Kebudayaan Praaksara Indonesia: Sebuah Mosaik Kehidupan Purba

Elvina Rahimah

Kebudayaan praaksara di Indonesia merupakan sebuah periode penting yang mencerminkan kehidupan masyarakat sebelum mengenal tulisan. Para ahli membedakan zaman ini berdasarkan bukti arkeologis yang ditemukan, yang mencakup alat-alat batu, fosil manusia, dan sisa-sisa kebudayaan lainnya. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang pembagian zaman praaksara di Indonesia, berdasarkan temuan para ahli.

Zaman Geologi Praaksara

Arkeozoikum

Zaman Arkeozoikum adalah periode geologi tertua yang berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, kondisi bumi masih sangat panas dan belum mendukung adanya kehidupan.

Paleozoikum

Paleozoikum, atau zaman hidup tua, berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang berkembang pada zaman ini termasuk mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang yang tidak bertulang belakang.

Mesozoikum

Zaman Mesozoikum, atau zaman hidup pertengahan, berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Zaman ini dikenal sebagai zaman reptil karena reptil mencapai tingkat perkembangan yang signifikan.

Neozoikum

Zaman Neozoikum dibagi menjadi dua periode, yaitu Tersier dan Kuartier. Zaman Tersier ditandai dengan perkembangan binatang menyusui, sedangkan zaman Kuartier ditandai dengan kemunculan manusia.

Manusia Praaksara di Indonesia

Homo Erectus

Indonesia kaya akan fosil manusia praaksara, termasuk Homo erectus, yang dikenal sebagai "Java Man". Temuan ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan area penting bagi penelitian kehidupan praaksara.

Migrasi Manusia

Para ahli berpendapat bahwa manusia pertama di Indonesia berasal dari Asia, dengan migrasi yang dipengaruhi oleh perubahan alam dan musim.

BACA JUGA:   Kebudayaan Dongson: Peninggalannya yang Menakjubkan

Zaman Batu

Paleolitikum

Zaman Paleolitikum, atau zaman batu tua, ditandai dengan perkakas batu kasar dan primitif. Temuan dari zaman ini banyak ditemukan di Pacitan dan Ngandong di Jawa Timur.

Mesolitikum

Zaman Mesolitikum berlangsung setelah zaman es berakhir. Homo sapiens, manusia cerdas, menjadi pendukung utama kebudayaan ini.

Neolitikum

Zaman Neolitikum, atau zaman batu baru, ditandai dengan perkembangan pertanian dan alat batu yang lebih halus.

Zaman Logam

Zaman Perunggu

Zaman Perunggu ditandai dengan penggunaan logam untuk membuat alat dan senjata, yang menunjukkan kemajuan teknologi.

Zaman Besi

Pada Zaman Besi, penggunaan besi menjadi dominan, yang menandai peningkatan kekuatan dan efisiensi dalam pembuatan alat.

Kebudayaan Material dan Immaterial

Kebudayaan Material

Kebudayaan material mencakup artefak fisik seperti alat batu, perhiasan, dan senjata.

Kebudayaan Immaterial

Kebudayaan immaterial mencakup aspek rohani dan kepercayaan masyarakat praaksara, yang dapat ditelusuri melalui tradisi lisan dan praktik keagamaan.

Dengan memahami kebudayaan praaksara Indonesia, kita dapat menghargai kekayaan sejarah dan warisan budaya yang telah membentuk identitas bangsa Indonesia hari ini. Kebudayaan praaksara tidak hanya memberikan wawasan tentang masa lalu tetapi juga menjadi fondasi bagi perkembangan budaya selanjutnya di Indonesia.


Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di internet dan diringkas untuk memberikan gambaran umum tentang kebudayaan praaksara di Indonesia.

Also Read

Bagikan: