Kebudayaan Non Benda di Kalimantan Selatan

Ella Winarsih

Kebudayaan non benda atau yang sering disebut juga sebagai kebudayaan abstrak, adalah warisan budaya yang tidak berwujud dalam bentuk fisik atau materi. Kebudayaan non benda umumnya terdiri dari nilai-nilai, norma-norma, tradisi, bahasa, kepercayaan spiritual, seni, musik, cerita rakyat, dan segala aspek imaterial lainnya yang mempengaruhi dan mencerminkan identitas suatu masyarakat atau bangsa.

Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki kebudayaan non benda yang sangat kaya dan beragam. Berikut adalah beberapa contoh kebudayaan non benda yang ada di Kalsel:

1. Bahasa dan Tradisi Lisan

Bahasa merupakan salah satu kebudayaan non benda paling penting dalam menjaga identitas kebudayaan suatu daerah. Di Kalsel, terdapat berbagai bahasa daerah seperti Banjar, Bakumpai, Ma’anyan, dan Dayak Ngaju yang masih dijaga keberlanjutannya oleh masyarakat setempat. Selain itu, terdapat pula tradisi lisan seperti pantun, gurindam, dan hikayat yang turut menyumbang keunikan budaya masyarakat Kalsel.

2. Seni Budaya

Kalsel juga kaya akan seni budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu seni budaya yang terkenal di Kalsel adalah seni wayang orang Banjar yang merupakan drama berbahasa Banjar dengan alat musik seperti gendang, gambang, dan suling sebagai pengiring. Selain itu, seni tari-tarian tradisional seperti tari zapin dan tari giring-giring juga mendominasi budaya seni masyarakat Kalsel.

3. Kepercayaan dan Ritual

Masyarakat Kalsel memiliki beragam kepercayaan dan ritual yang masih dijalankan hingga saat ini. Salah satu contohnya adalah kepercayaan animisme yang dipraktikkan oleh suku Dayak di pedalaman Kalimantan Selatan. Mereka menghormati alam dan roh nenek moyang dengan melakukan berbagai ritual seperti rombongan pesta adat dan ritual penyembuhan.

BACA JUGA:   Sistem Kekerabatan dalam Suku Sunda

4. Musik Tradisional

Musik tradisional juga menjadi salah satu kebudayaan non benda yang melekat di Kalsel. Alat musik tradisional seperti gambus Banjar, rebana, suling, dan sape’ (alat musik tradisional Dayak) menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Kalsel. Musik tradisional ini sering dipentaskan dalam acara-acara adat, upacara, dan festival budaya di Kalsel.

5. Kearifan Lokal

Kearifan lokal atau local wisdom juga menjadi salah satu kebudayaan non benda yang kuat di Kalsel. Masyarakat Kalsel memiliki berbagai pengetahuan dan keahlian dalam mengelola sumber daya alam, seperti sistem irigasi kanal Banua yang digunakan dalam pertanian atau sistem penangkapan ikan di sungai-sungai Kalsel. Kearifan lokal ini menjadi fondasi keberlanjutan lingkungan hidup dan budaya masyarakat di daerah tersebut.

Melalui kebudayaan non benda yang ada di Kalsel, masyarakat setempat dapat mempertahankan warisan budaya mereka, meningkatkan rasa kebanggaan akan identitas budaya, dan menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat dalam harmoni dengan lingkungan sekitarnya.

_Catatan: Artikel di atas adalah jawaban yang dibuat berdasarkan informasi yang tersedia dari sumber terpercaya. Harap diketahui bahwa kebudayaan non benda di Kalsel bisa jadi lebih banyak lagi daripada yang disebutkan di atas, dan dapat berkembang seiring dengan perubahan dan evolusi kehidupan masyarakat.

Also Read

Bagikan: