Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris Sous Roche adalah dua kebudayaan yang terjadi pada zaman Paleolitikum. Paleolitikum, juga dikenal sebagai Zaman Batu Tua, merujuk pada periode awal sejarah manusia di mana manusia menggunakan alat-alat batu sederhana.
1. Kebudayaan Kjokkenmoddinger
Kebudayaan Kjokkenmoddinger merupakan kebudayaan yang muncul di Eropa bagian barat laut pada masa Paleolitikum. Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark yang berarti "tumpukan dapur" atau "tumpukan sampah dapur". Nama ini diberikan karena kebudayaan ini ditandai dengan penumpukan kerang dan sisa makanan lainnya di sekitar situs pemukiman.
Kjokkenmoddinger ditandai oleh peninggalan arkeologis berupa tumpukan kerang, tulang hewan, dan bahan organik lainnya. Pengumpulan kerang menjadi salah satu ciri khas kebudayaan ini. Masyarakat Kjokkenmoddinger hidup sebagai pemburu-pengumpul dan sangat bergantung pada sumber daya laut seperti ikan, kerang, dan mamalia laut.
2. Kebudayaan Abris Sous Roche
Kebudayaan Abris Sous Roche merupakan kebudayaan yang muncul di Eropa bagian barat daya pada masa Paleolitikum. Abris Sous Roche berarti "pengungsian di bawah cadas" dalam bahasa Prancis. Nama ini merujuk pada karakteristik utama kebudayaan ini, yaitu penggunaan gua atau celah di bawah tebing sebagai tempat tinggal.
Kebudayaan Abris Sous Roche ditandai oleh alat batu yang lebih maju dan bervariasi. Masyarakat Abris Sous Roche membuat alat-alat batu yang halus dan lebih canggih daripada kebudayaan sebelumnya. Mereka juga mengembangkan teknik pembuatan senjata seperti panah dan busur, yang memungkinkan mereka untuk berburu hewan-hewan besar dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Dengan demikian, kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris Sous Roche merupakan dua kebudayaan yang terjadi pada zaman Paleolitikum. Kebudayaan Kjokkenmoddinger ditandai dengan peninggalan kerang dan sisa makanan di sekitar situs pemukiman, sedangkan kebudayaan Abris Sous Roche menggunakan gua atau celah di bawah tebing sebagai tempat tinggal dan memiliki alat batu yang lebih maju. Keduanya memperlihatkan kemajuan dalam cara hidup dan perkembangan teknologi pada masa Paleolitikum.