Kebudayaan Abris Sous Roche: Penghasil Alat Tulang dan Tanduk

Padma Astuti

Dalam studi arkeologi, kebudayaan Abris Sous Roche memang dikenal sebagai kebudayaan yang menghasilkan alat-alat dari tulang dan tanduk. Abris Sous Roche sendiri merujuk pada sebuah tempat perlindungan yang terbentuk secara alami dalam bentuk celah batuan di bawah tebing dan biasanya terletak di lembah atau dataran tinggi.

Kebudayaan Abris Sous Roche merupakan kebudayaan prasejarah yang ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti Eropa (terutama Prancis), Afrika, dan beberapa bagian Asia. Kebudayaan ini biasanya terkait dengan masa Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, di mana manusia masih menggunakan alat-alat dari batu untuk bertahan hidup.

Pada masa tersebut, manusia mulai berkembang dalam kebudayaan mereka, termasuk dalam pembuatan alat-alat yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Di dalam kebudayaan Abris Sous Roche, alat-alat yang dihasilkan umumnya terbuat dari tulang dan tanduk, meskipun penggunaan batu tetap utama dalam produksi alat-alat tersebut.

Mengapa Abris Sous Roche memilih tulang dan tanduk sebagai bahan utama untuk alat-alat mereka? Ini mungkin karena ketersediaan bahan tersebut di sekitar mereka. Di sepanjang tepian tebing atau di gua-gua tempat mereka tinggal, seringkali tulang dan tanduk hewan yang hidup di sekitar area tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup melimpah. Oleh karena itu, manusia purba mulai memanfaatkannya untuk keperluan mereka.

Dalam penggunaan tulang dan tanduk, manusia prasejarah ini dapat menghasilkan berbagai macam alat, seperti jarum, jarum jahit, alat pemotong, dan bahkan senjata seperti tombak atau panah. Mereka mengolah tulang dan tanduk menggunakan alat-alat dari batu, seperti pahat atau pisau, dengan cara dipahat atau dipotong untuk membentuk alat yang diinginkan.

Alat-alat dari tulang dan tanduk pada kebudayaan Abris Sous Roche memiliki keunggulan tertentu dibanding dengan alat dari batu tulis. Tulang dan tanduk memiliki sifat yang cukup tahan lama dan kuat, namun cukup fleksibel sehingga bisa diubah bentuk sesuai kebutuhan. Selain itu, alat-alat dari tulang dan tanduk juga lebih ringan dibandingkan dengan batu, sehingga lebih mudah diangkut dan digunakan oleh manusia prasejarah dalam aktivitas mereka sehari-hari.

BACA JUGA:   Bahasa dan Kebudayaan Jepang di UGM

Selama perkembangan kebudayaan Abris Sous Roche, manusia prasejarah juga mulai melibatkan dekorasi atau ornamen pada alat-alat mereka dari tulang dan tanduk. Mereka menggunakan alat batu untuk membuat ukiran atau patung kecil pada permukaan tulang atau tanduk. Ornamen ini mungkin memiliki makna religius atau simbolis, dan juga bisa menjadi wujud ekspresi estetika untuk keindahan seni mereka.

Dalam kesimpulannya, kebudayaan Abris Sous Roche memang menghasilkan alat-alat dari tulang dan tanduk sebagai bahan utama. Penggunaan tulang dan tanduk sebagai bahan ini mungkin didasarkan pada ketersediaannya yang melimpah di lingkungan sekitar mereka. Alat-alat dari tulang dan tanduk ini memberikan keunggulan dalam kekuatan, fleksibilitas, dan ringan dibandingkan dengan alat-alat dari batu. Ornamen dan dekorasi pada alat-alat tersebut juga menunjukkan tingkat perkembangan budaya dan keahlian seni dalam kebudayaan Abris Sous Roche ini.

Also Read

Bagikan: