Kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan

Padma Astuti

Kebudayaan Abris Sous Roche adalah sebuah budaya prasejarah yang berkembang di wilayah Sulawesi Selatan. Masyarakat dalam kebudayaan ini hidup pada masa Paleolitikum, sekitar 40.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Nama "Abris Sous Roche" sendiri berasal dari bahasa Prancis yang berarti "penghuni di bawah batu karang".

Kebudayaan Abris Sous Roche mengacu pada kehidupan manusia purba yang memilih untuk tinggal di dalam gua atau celah di bawah batu karang yang curam. Gua-gua atau celah di bawah batu karang ini menjadi tempat tinggal, tempat perlindungan serta tempat untuk berkumpul bagi masyarakat pada masa itu.

Salah satu contoh kebudayaan Abris Sous Roche yang terkenal di Sulawesi Selatan adalah Leang-Leang, yang terletak di Maros, Sulawesi Selatan. Leang-Leang menampilkan karya seni prasejarah berupa lukisan dinding gua yang terbuat dari oksida besi yang dibuat oleh nenek moyang manusia Sulawesi Selatan.

Lukisan dinding gua di Leang-Leang ini menggambarkan beragam motif binatang seperti babi rusa, kuda, babi hutan, burung, manusia dengan kepala binatang, dan gambaran tangan manusia dengan pola yang diukir menggunakan cat merah dan hitam. Lukisan-lukisan ini memiliki nilai arkeologi yang signifikan, karena memberikan wawasan tentang kehidupan manusia prasejarah dan kebudayaan mereka pada masa itu.

Selain lukisan dinding gua, kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan juga ditemukan artefak seperti kapak batu, sisa-sisa arang, tulang hewan yang berasal dari aktivitas pemburu dan pengumpul yang tinggal di dalam gua. Artefak-artefak ini memberikan bukti keberadaan manusia prasejarah, pola hidup mereka, serta keahlian dalam membuat alat-alat dari batu untuk kegiatan sehari-hari mereka.

Secara arkeologis, kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan juga menunjukkan adanya kegiatan penambangan batu kapur dan pembuatan alat-alat dari tulang hewan. Penambangan batu kapur ini digunakan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai alat-alat batu seperti kapak dan pisau.

BACA JUGA:   Budaya Non-Benda dari Riau

Dari proses penelitian dan penggalian arkeologi, kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan diyakini memiliki kehidupan sosial yang terstruktur dengan adanya pembagian tugas antara pria dan wanita. Para pria bertanggung jawab atas berburu dan membuat alat-alat batu, sedangkan wanita lebih banyak terlibat dalam mengumpulkan sumber daya alam seperti tumbuhan, buah-buahan, dan hewan kecil.

Kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan memberikan gambaran penting tentang kehidupan manusia pada masa prasejarah. Budaya ini menunjukkan kecakapan manusia purba dalam bertahan hidup di lingkungan yang cukup ekstrem dan memberikan nilai penting dalam memahami perkembangan budaya awal di Indonesia. Selain itu, adanya lukisan dinding gua yang menjadi saksi sejarah memberikan wawasan tentang seni rupa prasejarah yang berkembang di wilayah ini.

Jadi, kebudayaan Abris Sous Roche di Sulawesi Selatan merupakan sebuah peninggalan kuno yang memberikan pengetahuan arkeologi yang berharga tentang kehidupan manusia prasejarah, keahlian mereka dalam membuat alat-alat dari batu dan tulang hewan, serta perkembangan seni rupa prasejarah di wilayah ini.

Also Read

Bagikan: