Budaya Hindu dan Buddha, dua agama dan filsafat berpengaruh di Asia, telah mewariskan kekayaan pengetahuan dan tradisi melalui jalur lisan selama berabad-abad. Sebelum munculnya sistem
Indonesia, dengan keragaman hayati dan budaya yang luar biasa, memiliki kekayaan budaya lokal yang sangat melimpah. Keberagaman ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang panjang, kerap kali menghadapi permasalahan pelik berupa klaim kepemilikan budaya oleh negara lain. Fenomena ini bukan sekadar perselisihan
Budaya Sunda, sebagaimana tersirat dalam ungkapan "kebudayaan Sunda nyaeta sagala rupa hal anu aya hubunganana jeung budaya," merupakan perwujudan holistik dari berbagai aspek kehidupan masyarakat
Clifford Geertz, antropolog terkemuka, memberikan kontribusi signifikan dalam memahami kebudayaan Indonesia. Alih-alih pendekatan struktural-fungsional yang umum pada masanya, Geertz mengadopsi pendekatan interpretatif yang menekankan pemahaman
Teori "Out of Africa" (OoA), juga dikenal sebagai teori "Recent African Origin" (RAO), merupakan hipotesis dominan dalam antropologi dan genetika yang menjelaskan asal-usul Homo sapiens
Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa beragam dan kompleks. Keberagaman ini, yang meliputi ribuan pulau, ratusan bahasa daerah, dan
Budaya Indonesia, dengan kekayaan dan keragamannya yang luar biasa, bukan hanya identitas nasional, tetapi juga aset ekonomi yang sangat berpotensi. Dari seni pertunjukan hingga kuliner,
Budaya Hindu-Buddha telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perkembangan peradaban di Nusantara. Selama berabad-abad, pengaruhnya telah meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan, membentuk sistem
Pendahuluan Suku Sunda, sebagai salah satu suku terbesar di Indonesia, memiliki budaya yang kaya dan beragam. Kearifan lokal, seni, dan tradisi yang diwariskan turun temurun