Kalimantan Timur, salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya. Selain budaya yang dapat dilihat secara fisik, seperti pakaian tradisional, rumah adat, dan seni rupa, provinsi ini juga memiliki budaya non benda yang khas dan unik. Budaya non benda adalah budaya yang tidak berwujud secara fisik, tetapi diekspresikan melalui sikap, nilai, keyakinan, atau tradisi yang dimiliki oleh masyarakat.
Salah satu budaya non benda yang berasal dari Kalimantan Timur adalah "Pantang Larang". Pantang larang merupakan aturan atau larangan yang dipercaya oleh masyarakat Kalimantan Timur untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan hidup. Pantang larang ini bersifat tabu dan dianggap sebagai kepercayaan yang kuat oleh masyarakat setempat.
Contoh pantang larang yang ada di Kalimantan Timur antara lain:
-
Pantang Larang dalam Pekerjaan: Di beberapa masyarakat Kalimantan Timur, terdapat larangan untuk mencari rezeki atau melakukan pekerjaan pada hari-hari tertentu, seperti hari-hari tertentu dalam kalender bulan atau hari-hari tertentu dalam perhitungan bulan Islam. Pantang larang ini dipercaya sebagai cara untuk menghindari permasalahan atau kesialan dalam pekerjaan.
-
Pantang Larang dalam Perkawinan: Di beberapa suku di Kalimantan Timur terdapat pantang larang terkait prosesi pernikahan. Misalnya, beberapa suku Dayak memiliki pantang larang untuk menikah pada tanggal-tanggal tertentu dalam kalender bulan. Pantang larang ini diyakini akan membawa keberuntungan dan keharmonisan dalam pernikahan.
-
Pantang Larang dalam Kepercayaan Tradisional: Kepercayaan tradisional juga memiliki pantang larang yang dibelieve oleh masyarakat Kalimantan Timur. Contohnya, pantang larang untuk memasuki tempat-tempat suci secara sembarangan atau melanggar aturan ritual kepercayaan tradisional tertentu. Pantang larang ini bertujuan untuk menjaga kesakralan dan kerahasiaan dari tempat suci tersebut.
-
Pantang Larang dalam Sikap dan Etika: Selain larangan terkait pekerjaan dan kepercayaan, ada juga pantang larang dalam sikap dan etika yang dipercaya oleh masyarakat Kalimantan Timur. Misalnya, ada larangan untuk memotong pohon tertentu yang dianggap suci atau tidak boleh berbicara dengan kata-kata kasar saat berada di tempat ibadah.
Pantang larang ini menjadi bagian penting dari budaya non benda yang turun-temurun dan masih dipegang teguh oleh masyarakat Kalimantan Timur. Meskipun terkadang terlihat sebagai kepercayaan yang kuno, pantang larang ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai masyarakat setempat.
Dengan demikian, budaya non benda dari Kalimantan Timur seperti pantang larang tidak hanya merupakan aturan atau larangan semata, tetapi juga mencerminkan makna yang lebih dalam dalam kehidupan masyarakat setempat. Pantang larang ini menjadi warisan budaya yang perlu dijaga dan dihormati, karena merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan unik.