Budaya Non Benda Daerah Palembang

Padma Astuti

Palembang, sebagai salah satu kota di Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki beragam budaya non benda yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakatnya. Budaya non benda merujuk pada aspek budaya yang tidak berwujud secara fisik, seperti nilai-nilai, norma-norma, tradisi, dan sistem kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun.

1. Nilai-Nilai Budaya

Budaya non benda daerah Palembang tercermin dalam nilai-nilai yang dianut oleh masyarakatnya. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Palembang adalah nilai kekeluargaan. Solidaritas, saling membantu, dan menjaga hubungan yang harmonis antara keluarga merupakan prinsip yang sangat dihormati. Selain itu, kejujuran, kesopanan, dan sikap saling menghargai juga merupakan nilai-nilai yang tercermin dalam budaya masyarakat Palembang.

2. Norma-Norma Budaya

Norma-norma budaya di Palembang menjadi landasan berperilaku yang harus diikuti oleh masyarakatnya. Salah satu norma yang sangat dijunjung tinggi adalah norma sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain. Masyarakat Palembang dikenal dengan sapaan yang sopan dan penuh penghormatan, terutama dalam bertutur kata. Selain itu, budaya gotong royong juga menjadi norma yang kuat di Palembang, di mana masyarakat saling membantu dalam kegiatan sehari-hari seperti adat musyawarah, berbagai upacara adat, dan lain sebagainya.

3. Tradisi Budaya

Palembang memiliki berbagai tradisi budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu tradisi yang terkenal adalah tradisi adat "Musyawarah Mufakat". Tradisi ini merupakan acara rapat yang melibatkan tokoh masyarakat dan lembaga adat untuk membahas berbagai masalah penting dalam masyarakat. Tradisi ini selalu memberikan ruang kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapatnya guna mencapai kesepakatan yang terbaik.

BACA JUGA:   Budaya Dongson yang Dibawa oleh Bangsa Deutro-Melayu ke Indonesia

Selain itu, ada juga tradisi menghanyutkan "perahu dalam" yang biasa dilakukan dalam rangka menyambut "Lima Ratu" atau perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini melibatkan masyarakat Palembang yang berkumpul di sungai dan menghanyutkan perahu-perahu kecil yang dihias dengan indah. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

4. Sistem Kepercayaan

Di Palembang, terdapat juga sistem kepercayaan yang masih dipercaya dan dijalankan oleh sebagian masyarakatnya. Salah satu sistem kepercayaan yang terkenal adalah "Adat Musyawarah" yang diyakini sebagai cara terbaik dalam mengambil keputusan penting. Selain itu, juga terdapat sistem kepercayaan dalam hal penyembahan leluhur atau "Semayam Leluhur". Masyarakat Palembang percaya bahwa arwah leluhur tetap ada dan harus dihormati melalui berbagai upacara adat yang spesifik.

Kesimpulan

Budaya non benda daerah Palembang meliputi nilai-nilai budaya, norma-norma budaya, tradisi budaya, dan sistem kepercayaan yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Budaya ini menjadi identitas yang unik dan menjadi cerminan dari jati diri masyarakat Palembang. Dalam menjaga keberlangsungan budaya non benda ini, penting bagi masyarakat Palembang untuk terus melestarikan dan menghormati nilai-nilai dan tradisi yang menjadi warisan leluhur.

Also Read

Bagikan: