Budaya minum teh di Jepang dikenal dengan sebutan "Chanoyu" atau "Sadō" (茶道). Chanoyu bukan hanya sekadar minum teh, tetapi merupakan sebuah seni dan filosofi yang dalam. Prosesnya melibatkan ritual, estetika, dan tata krama yang sangat diperhatikan, dari cara penyajian hingga penerimaan teh.
Teh yang Digunakan
Teh Hijau
Teh yang paling umum digunakan dalam Chanoyu adalah teh hijau, khususnya "matcha" (matcha). Matcha adalah teh hijau yang digiling halus dari daun teh yang ditanam dan dipetik dengan cermat. Dalam sesi Chanoyu, matcha dihidangkan dalam keadaan berbentuk bubuk dan dicampur dengan air panas.
Jenis Teh Lain
Selain matcha, ada juga jenis teh lain yang mungkin digunakan seperti "gyokuro" dan "sencha", namun untuk upacara formal, matcha adalah yang paling dominan.
Proses Upacara
Persiapan
Sebelum upacara, ruangan diatur dengan dekorasi yang sederhana, sering kali menggunakan elemen dari alam seperti bunga dan batu. Ruangan di dalam rumah teahouse biasanya kecil, yang menciptakan atmosfer intim.
Penyajian
-
Penyajian Teh: Setelah semua tamu hadir, tuan rumah akan menyiapkan teh.
-
Pengadukan Matcha: Matcha dicampurkan dengan air panas dengan menggunakan alat yang disebut "chasen" yang terbuat dari bambu untuk menghasilkan buih halus.
-
Penyajian kepada Tamu: Tuan rumah akan menyajikan cangkir teh kepada tamu dengan cara yang sopan, dengan menghidangkan cangkir dengan sisi yang lebih indah menghadap ke arah tamu.
-
Perilaku Tamu: Tamu akan menerima cangkir dengan dua tangan, memutar cangkir agar sisi yang lebih indah berada di hadapan mereka, lalu meminum teh dengan penuh penghormatan.
Makanan Pendamping
Terdapat juga makanan pendamping yang dinamakan "wagashi", yang merupakan kue tradisional Jepang. Wagashi biasanya terbuat dari bahan alami seperti pasta kacang merah dan gula, dan makanan ini tidak hanya menyempurnakan rasa teh tetapi juga mempertimbangkan aspek estetika.
Filosofi Chanoyu
Chanoyu memiliki filosofi yang dalam, yang terdiri dari beberapa konsep kunci:
Wabi-sabi
Konsep ini mencerminkan keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan. Semua elemen dalam Chanoyu, dari peralatan hingga ruangan, dirancang untuk memberi keindahan dalam kesederhanaan dan mengapresiasi kealamian.
Harmonisasi
Chanoyu juga menekankan harmonisasi antara manusia, alam, dan teh. Semuanya berperan dalam menciptakan pengalaman yang saling terhubung.
Kehangatan dan Keramah-tamahan
Ketika menyajikan teh, penting bagi tuan rumah untuk menciptakan suasana yang hangat dan ramah, membuat tamu merasa diterima dan dihargai.
Kesimpulan
Budaya minum teh di Jepang, atau Chanoyu, bukan hanya tentang menikmati secangkir teh, tetapi tentang mengapresiasi keindahan, kesederhanaan, dan hubungan antara semua yang terlibat dalam upacara. Ritual ini mengajak kita untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang kehidupan dan interaksi sosial.
https://www.youtube.com/watch?v=