Kebudayaan Ngandong dan Pacitan adalah

Darma Kai

Kebudayaan Ngandong dan Pacitan adalah dua kebudayaan prasejarah yang berbeda namun memiliki beberapa kesamaan dalam hal arkeologi, peninggalan, dan kehidupan manusia masa lalu di Indonesia.

Kebudayaan Ngandong

Kebudayaan Ngandong merupakan kebudayaan prasejarah yang ditemukan di Ngandong, Jawa Tengah. Kebudayaan ini diyakini berasal dari masa Pleistosen Akhir, sekitar 117.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Beberapa peninggalan yang ditemukan di Ngandong antara lain adalah alat perkakas batu, artefak dari tulang dan tanduk hewan, serta fosil manusia purba seperti Homo erectus dan Homo sapiens.

Ciri-ciri Kebudayaan Ngandong

  1. Alat Perkakas Batu: Kebudayaan Ngandong dikenal dengan tingkat keahlian manusia purba dalam membuat alat perkakas batu. Beberapa jenis alat yang ditemukan antara lain kapak genggam, perkakas serut, dan pisau batu.

  2. Peninggalan Tulang dan Tanduk: Manusia Ngandong juga menggunakan tulang dan tanduk hewan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai artefak seperti alat pemotong, tombak, dan senjata lainnya.

  3. Homo Erectus dan Homo Sapiens: Kebudayaan Ngandong merupakan salah satu bukti keberadaan manusia purba termasuk Homo erectus dan peralihan menuju Homo sapiens di Indonesia.

Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan Pacitan adalah kebudayaan prasejarah yang ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Kebudayaan ini diyakini berasal dari masa Pleistosen Tengah hingga Pleistosen Akhir, sekitar 900.000 hingga 11.000 tahun yang lalu. Penemuan kebudayaan ini pertama kali dilakukan oleh arkeolog dari Belanda pada tahun 1930-an. Beberapa peninggalan yang ditemukan di Pacitan seperti alat perkakas batu, sisa-sisa binatang, dan fosil manusia purba seperti Homo soloensis.

Ciri-ciri Kebudayaan Pacitan

  1. Alat Perkakas Batu: Seperti kebudayaan Ngandong, kebudayaan Pacitan juga menghasilkan alat perkakas batu dalam berbagai bentuk dan fungsi seperti kapak persegi, pisau tumpul, dan alat serut.

  2. Sisa-sisa Binatang: Selain peninggalan alat batu, juga ditemukan sisa-sisa binatang seperti tulang belulang mamalia besar, seperti gajah purba, kuda purba, dan kerbau purba.

  3. Fosil Manusia: Manusia Pacitan juga ditemukan dalam bentuk fosil seperti Homo soloensis. Fosil ini menjadi bukti keberadaan manusia purba di wilayah Pacitan.

BACA JUGA:   Kebudayaan Adalah Sistem yang Terintegrasi

Kesamaan Kebudayaan Ngandong dan Pacitan

Meskipun Ngandong dan Pacitan merupakan dua kebudayaan prasejarah yang terpisah berdasarkan wilayah geografisnya, namun terdapat beberapa kesamaan antara keduanya. Beberapa kesamaan tersebut antara lain:

  1. Penggunaan Alat Perkakas Batu: Kedua kebudayaan ini menggunakan alat perkakas batu dalam kehidupan sehari-hari, meskipun memiliki perbedaan dalam bentuk dan jenis alat yang digunakan.

  2. Penggunaan Bahan Baku Alam: Baik di Ngandong maupun Pacitan, manusia purba menggunakan sumber daya alam sekitar mereka untuk membuat alat-alat dan artefak seperti tulang, tanduk, dan batu.

  3. Tempat Tinggal: Manusia purba di Ngandong maupun Pacitan diperkirakan tinggal di gua-gua yang ada di daerah tersebut. Gua-gua ini menjadi tempat perlindungan, tinggal, dan pencarian makanan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Ngandong dan Pacitan merupakan kebudayaan prasejarah yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam hal penggunaan alat perkakas batu, penggunaan bahan baku alam, dan tempat tinggal manusia purba. Kedua kebudayaan ini memberikan gambaran tentang kehidupan manusia masa lalu dan memberikan wawasan penting tentang peradaban awal di Indonesia.

Also Read

Bagikan: