Skip to content

Kebudayaan Non Benda Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki kekayaan kebudayaan non benda yang khas dan unik. Kebudayaan non benda merupakan warisan budaya yang tidak berwujud fisik seperti bahasa, adat, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Dalam konteks Kalimantan Selatan, kebudayaan non benda ini terkait erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat di sana.

Bahasa dan Sastra Lokal

Bahasa daerah yang umum digunakan di Kalimantan Selatan adalah bahasa Banjar. Bahasa ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, karena menjadi alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi antarwarga. Bahasa Banjar juga memiliki sastra lokal yang kaya, seperti syair, pantun, dan hikayat. Sastra ini sering digunakan dalam pengiring acara tradisional seperti pesta pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya.

Adat dan Ritual

Kebudayaan non benda di Kalimantan Selatan juga tercermin dalam adat dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Salah satu adat yang terkenal adalah adat pantang larang (adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah). Prinsip ini mengatur perilaku masyarakat terutama dalam hal hubungan dengan sesama dan hubungan dengan Tuhan.

Selain itu, terdapat juga berbagai ritual yang masih dijalankan hingga saat ini, seperti ritual Maulid Nabi, Kenduri atau Selamatan, dan ritual adat seperti Agung Tamping dan Gawai. Ritual-ritual ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur dan penghormatan terhadap leluhur.

Seni dan Musik Tradisional

Seni dan musik tradisional juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan non benda Kalimantan Selatan. Salah satu seni yang terkenal adalah seni tari, dimana terdapat berbagai jenis tarian tradisional seperti tarian Habrek, Tandak, dan Tari Persembahan. Tarian-tarian ini menggambarkan cerita-cerita istimewa atau berfungsi sebagai hiburan pada acara-acara adat dan budaya.

BACA JUGA:   Bentuk Kebudayaan Berupa Gagasan

Musik tradisional juga memiliki peran penting dalam kebudayaan non benda Kalimantan Selatan. Misalnya, musik Sasirangan yang merupakan musik dari kalangan keraton yang dimainkan pada acara-acara istimewa, seperti pernikahan adat atau upacara adat.

Kearifan Lokal dan Nilai-Nilai Budaya

Kebudayaan non benda di Kalimantan Selatan juga mencakup kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah filosofi "Hapakat Napi" yang mendorong seseorang untuk saling tolong-menolong dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, nilai-nilai budaya seperti kejujuran, ketulusan, dan rasa tenggang rasa juga menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Kalimantan Selatan.

Dalam kesimpulannya, kebudayaan non benda Kalimantan Selatan sangat kaya dan beragam, mencakup bahasa dan sastra lokal, adat dan ritual, seni dan musik tradisional, serta kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat setempat. Kehidupan sehari-hari masyarakat Kalimantan Selatan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan non benda ini, menjadikannya sebagai bagian penting dari identitas mereka.