Contoh Kebudayaan Berbentuk Lisan Hindu Budha

Elvina Rahimah

Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia memiliki banyak warisan berbentuk lisan yang masih dipertahankan hingga kini. Berikut adalah beberapa contoh yang menunjukkan kekayaan budaya lisan tersebut:

1. Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk kebudayaan lisan yang sering ditemukan dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh tradisi Hindu-Buddha. Cerita-cerita ini biasanya mengandung nilai-nilai moral dan filosofi yang berkaitan dengan ajaran-ajaran yang terdapat dalam agama Hindu dan Buddha.

Contoh:

  • Ande-ande Lumut: Cerita tentang seorang raja yang berusaha menemukan cinta sejatinya. Dalam cerita ini terdapat nilai-nilai kesetiaan dan pengorbanan.
  • Malin Kundang: Meskipun berasal dari tradisi Islam, cerita ini telah diadaptasi dan dipadukan dengan nilai-nilai agama Buddha dalam beberapa varian di masyarakat.

2. Sastra Lisan

Sastra lisan dalam tradisi Hindu-Buddha dikenal melalui berbagai puisi, mantra, dan syair yang disampaikan dari generasi ke generasi.

Contoh:

  • Bhagavad Gita: Meskipun umumnya ditulis, interpretasi, dan pembelajaran Bhagavad Gita sering kali dilakukan secara lisan dalam diskusi-diskusi religius.
  • Jataka Tales: Cerita-cerita yang menceritakan kehidupan sebelumnya dari Buddha, yang sering kali disampaikan dalam bentuk narasi lisan di kuil-kuil.

3. Mantra dan Doa

Dalam praktik keagamaan, mantra dan doa merupakan bentuk lisan yang sangat penting. Mantra yang diucapkan oleh pemuka agama dalam berbagai ritual keagamaan menunjukkan pengaruh dalam kebudayaan Hindu-Buddha.

Contoh:

  • Mantra Om: Dianggap suci dalam Hindu, sering diulang dalam berbagai ritual dan meditasi.
  • Sutra: Teks-teks suci dalam tradisi Buddha yang sering dibacakan oleh biksu dalam bahasa lisan untuk menyampaikan ajaran.
BACA JUGA:   Kebudayaan yang Ada di Jawa Barat

4. Lagu dan Musik Tradisional

Kebudayaan lisan juga terwujud dalam bentuk lagu dan musik yang sering mengandung unsur-unsur religius yang berkaitan dengan ajaran Hindu-Buddha.

Contoh:

  • Gamelan: Alat musik tradisional yang sering digunakan dalam upacara keagamaan Hindu di Bali, menciptakan musik yang mengiringi doa dan ritual.
  • Lagu Kecak: Mengisahkan kisah Ramayana, dilaksanakan melalui pertunjukan lisan yang menggabungkan musik dan cerita.

5. Tradisi Cerita Mitos

Mitos-mitos yang berkaitan dengan dewa dan pahlawan dalam tradisi Hindu dan Buddha sering disampaikan secara lisan di kalangan masyarakat.

Contoh:

  • Mitos tentang Siwa dan Parvati: Cerita-cerita mengenai interaksi antara berbagai dewa dan dewi dalam mitologi Hindu, yang sering dibagikan dalam bentuk lisan.
  • Cerita tentang Bodhisattva: Diceritakan dalam berbagai bentuk oleh para pengembara atau pendongeng di komunitas.

6. Pendidikan Agama

Diskusi dan pengajaran agama dalam tradisi Hindu-Buddha sering dilakukan secara lisan, baik di dalam keluarga maupun dalam kelompok.

Contoh:

  • Khotbah di Kuil: Pengajaran tentang ajaran Hindu dan Buddha yang disampaikan oleh pendeta atau biksu dalam bentuk lisan kepada jamaah.
  • Diskusi Keluarga: Nilai-nilai agama sering dipertahankan dan diajarkan dalam lingkungan keluarga melalui percakapan sehari-hari.

7. Festival dan Upacara Tradisional

Kegiatan festival yang berkaitan dengan perayaan agama juga menjadi sarana untuk menyampaikan kebudayaan lisan.

Contoh:

  • Nyepi: Perayaan Hindu di Bali yang melibatkan banyak ritual dan cerita yang disampaikan secara lisan kepada para peserta.
  • Waisak: Perayaan Buddha yang menyambut kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha, di mana banyak cerita dan ajaran yang dibagikan secara lisan.

Masing-masing contoh di atas menunjukkan bagaimana kebudayaan lisan Hindu-Buddha tetap ada dan berfungsi dalam kehidupan masyarakat, mengajarkan nilai-nilai, cerita, dan ajaran-ajaran yang telah ada sejak lama.

Also Read

Bagikan: