Kearifan Lokal Bali yang Hampir Punah

Elvina Rahimah

Kearifan lokal Bali merujuk pada berbagai tradisi, nilai, dan praktik budaya yang berkembang di pulau Dewata. Sayangnya, beberapa aspek dari kearifan lokal ini mulai terancam punah akibat modernisasi, globalisasi, dan perubahan sosial. Berikut adalah beberapa kearifan lokal Bali yang hampir punah:

1. Permainan Tradisional

a. Mecangcangan

Salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak Bali, mecangcangan, melibatkan permainan kelereng dan lemparan batu. Seiring dengan berkembangnya permainan modern, mecangcangan mulai jarang dimainkan oleh generasi muda.

b. Tenglong

Tenglong adalah permainan tradisional yang umumnya dilakukan saat upacara adat. Permainan ini melibatkan berbagai alat dan gerakan yang menunjukkan keterampilaan serta kekompakan. Semakin sedikit anak-anak yang berpartisipasi dalam permainan ini, mengakibatkan tenglong terancam punah.

2. Seni Pertunjukan

a. Sanghyang Jaran

Sanghyang Jaran adalah tarian tradisional Bali yang mengisahkan tentang hubungan antara spiritualitas dan alam. Sebagian besar penampilannya berkaitan dengan ritual dan upacara, namun minat generasi muda terhadap pertunjukan ini semakin berkurang.

b. Topeng Pura

Topeng Pura adalah seni pertunjukan dengan menggunakan topeng yang menggambarkan karakter-karakter dalam cerita rakyat. Pementasan ini kini mulai jarang diadakan, ditandai dengan kurangnya generasi penerus yang tertarik untuk mempelajari seni ini.

BACA JUGA:   Biaya Masuk SMA Budi Luhur 2024

3. Tradisi Pertanian

a. Subak

Subak merupakan sistem pengairan adat yang telah ada sejak lama di Bali. Prinsip gotong royong dalam pengelolaan sawah ini mulai terancam oleh praktik pertanian modern yang lebih mengutamakan efisiensi daripada tradisi. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia mengancam keberlangsungan sistem pertanian ini.

b. Tanam Padi Secara Tradisional

Masyarakat Bali memiliki cara tradisional dalam menanam padi, namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak petani beralih ke metode modern yang lebih cepat dan mudah. Ini membuat banyak pengetahuan dan teknik tradisional hilang.

4. Ritual dan Upacara Adat

a. Ngaben

Ngaben adalah ritual kremasi yang sangat sakral bagi masyarakat Hindu di Bali. Meskipun masih dilaksanakan, pemahaman mengenai ritual ini semakin berkurang di kalangan generasi muda, terutama yang tinggal di daerah perkotaan.

b. Melasti

Melasti adalah upacara penyucian yang dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi. Tradisi ini mulai pudar, terutama di kalangan masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya upacara ini, mengakibatkan berkurangnya partisipasi.

5. Kerajinan Tangan

a. Tenun Ikat

Tenun ikat merupakan kerajinan kain tradisional Bali yang membutuhkan keahlian dan waktu yang lama. Dengan meningkatnya permintaan akan produk cepat dan murah, banyak pengrajin tidak lagi melanjutkan teknik ini, yang membuatkan seni tenun ikat terancam hilang.

b. Perak dan Emas

Kerajinan perak dan emas Bali juga berisiko punah, dengan banyak pengrajin yang beralih ke industri yang lebih menguntungkan dan efisien. Hal ini mengakibatkan hilangnya teknik pembuatan dan desain tradisional yang unik.

6. Bahasa dan Sastra

a. Bahasa Bali Kuno

Bahasa Bali Kuno, yang digunakan dalam naskah-naskah suci dan sastra, semakin jarang digunakan seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi modern. Generasi muda cenderung lebih fasih dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing, meninggalkan bahasanya sendiri.

BACA JUGA:   Pelajaran Anak SD Kelas 1

b. Kitab Suci

Beberapa karya sastra Bali yang dianggap sangat berharga dan berfungsi sebagai pedoman hidup mulai sulit ditemukan dan dibaca oleh generasi muda. Keterbatasan akses dan pengetahuan membuat banyak orang kurang tertarik untuk mempelajari kitab-kitab ini.

7. Tradisi Masyarakat

a. Upacara Melaspas

Upacara melaspas, yang merupakan upacara untuk membersihkan rumah baru, semakin jarang dilakukan oleh masyarakat modern yang lebih memilih untuk melakukan dekorasi rumah tanpa tradisi.

b. Bahu-membahu dalam Gotong Royong

Budaya gotong royong yang kental di masyarakat Bali mulai pudar seiring dengan individualisme yang meningkat. Hal ini menyebabkan tradisi membantu tetangga saat melakukan pekerjaan berat semakin jarang dilakukan.

Perlindungan dan pelestarian kearifan lokal Bali yang hampir punah sangat diperlukan agar dapat terus diwariskan kepada generasi yang akan datang, menjaga keunikan dan kekayaan budaya yang menjadi identitas Bali.

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: