Kebudayaan Menurut Para Ahli

Padma Astuti

Kebudayaan merupakan salah satu konsep yang kompleks dan beragam, di mana banyak ahli telah memberikan definisi dan pandangan mereka berdasarkan disiplin ilmu masing-masing. Berikut adalah beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli yang terkenal:

1. Edward B. Tylor

Edward B. Tylor, seorang antropolog Inggris, mendefinisikan kebudayaan dalam bukunya "Primitive Culture" (1871) sebagai:
"Sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat."
Definisi ini menekankan bahwa kebudayaan adalah hasil dari proses belajar yang berlangsung dalam konteks sosial.

2. Kroeber dan Kluckhohn

A. L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn dalam buku mereka "Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions" (1952) menyatakan bahwa kebudayaan adalah:
"Seluruh cara hidup dari sekelompok manusia, termasuk di dalamnya segala tradisi, nilai, norma yang diwariskan dari generasi ke generasi."
Mereka juga mengidentifikasi lebih dari 160 definisi kebudayaan yang berbeda, memperlihatkan betapa luas dan kompleksnya konsep ini.

3. Clifford Geertz

Clifford Geertz, seorang antropolog yang terkenal dengan pendekatan interpretatif, dalam karyanya "The Interpretation of Cultures" (1973) menyatakan:
"Kebudayaan adalah suatu sistem tanda yang memiliki makna. Kita harus memahami kebudayaan sebagai ‘text’ yang harus ditafsirkan."
Pendekatan Geertz menekankan bahwa kebudayaan bukan hanya sekadar pola perilaku tetapi juga berupa nilai dan makna yang terkandung di dalamnya.

4. Paul Bohannan

Paul Bohannan, seorang antropolog, berpendapat bahwa kebudayaan adalah:
"Secara keseluruhan, semua tahap kehampaan yang dimasuki oleh manusia yang berinteraksi satu sama lain dalam masyarakat."
Ia menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan dan perkembangan kebudayaan.

BACA JUGA:   Budaya Jepang yang Patut Ditiru

5. Sociological Approach (Emile Durkheim)

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis yang menganggap kebudayaan sebagai:
"Sistem norma dan nilai yang mengatur perilaku individu dan masyarakat."
Durkheim berfokus pada bagaimana kebudayaan berfungsi untuk memelihara keteraturan sosial dan integrasi masyarakat.

6. Raymond Williams

Raymond Williams, seorang kritikus budaya dari Inggris, berpendapat bahwa kebudayaan adalah:
"Suatu cara hidup yang dibentuk oleh berbagai praktik sosial. Ia bukan hanya tentang prestasi artistik tetapi juga melibatkan kegiatan sehari-hari."
Pandangan ini menunjukkan bahwa kebudayaan bukanlah harta yang dimiliki oleh elit tetapi melibatkan semua aspek kehidupan sehari-hari.

7. Mary Douglas

Mary Douglas, seorang antropolog yang terkenal dengan kajian tentang struktur sosial, mendefinisikan kebudayaan sebagai:
"Koleksi dari sistem simbol yang membantu orang-orang untuk memahami dunia sekitar mereka."
Kebudayaan, dalam pandangannya, memberikan makna dan struktur terhadap realitas yang kompleks.

8. Franz Boas

Franz Boas, yang dikenal sebagai Bapak Antropologi Amerika, berpendapat bahwa kebudayaan adalah:
"Menyakakan sejarah dan konteks di mana kelompok manusia berinteraksi satu sama lain."
Ia menekankan pentingnya relativisme budaya dan bagaimana kebudayaan tidak bersifat universal, tetapi bervariasi antar masyarakat.

9. Norbert Elias

Norbert Elias, sosiolog yang meneliti proses peradaban, mengatakan bahwa kebudayaan adalah:
"Proses yang terus-menerus bertransformasi yang mencakup pengembangan norma dan etika di dalam masyarakat."
Ia menunjukkan bahwa kebudayaan seharusnya dipandang sebagai suatu dinamika, bukan fenomena yang statis.

10. Niko Besnier

Niko Besnier, seorang antropolog yang meneliti tentang bahasa dan kebudayaan, memandang bahwa kebudayaan adalah:
"Manipulasi simbol yang menunjukkan bagaimana individu dan kelompok mengartikan pengalaman mereka."
Pandangan ini memberi penekanan pada peran bahasa dan komunikasi dalam membentuk kebudayaan.

BACA JUGA:   Warisan Budaya Indonesia yang Masuk Nominasi "7 Keajaiban Dunia Baru" versi New7Wonders Foundation (Bukan UNESCO)

Melalui berbagai definisi ini, dapat dilihat bahwa kebudayaan merupakan konsep yang multidimensi, meliputi aspek-aspek sosial, psikologis, dan simbolik yang berfungsi dalam kehidupan manusia, dan pandangan setiap ahli mencakup dimensi-dimensi yang berbeda dalam memahami kebudayaan.

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: